MENGARTIKAN SEBUAH LOGO



Ini ada bacaan menarik nih buat yang pingin tau lebih tentang arti sebuah logo...saya juga baru baca hehe...dapet dari salah satu anggota milis hello;motion yang memiliki nickname "fajrigraf" (thanks untuk bacaannya). Bagus nih buat yang masih pada kuliahan ato bekal presentasi ke klien...lumayan menambah kosakata untuk ngecap he he...
Elemen Estetis Pembentukan Logo
Sebagai bagian dari perencanaan corporate identity design, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan.

Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi identitas yang membedakan sebuah sebuah produk dengan produk lainnya. Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah karya seni rupa yang biasa berupa dwi matra (dua dimensi) atau tri matra (tiga dimensi). Sebagai karya seni rupa, sebuah logo tidak bisa lepas dari elemen-elemen senirupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna, ruang, tipografi dll. Seperti yang dikemukakan oleh John Murphy :


The successful designer of trademarks and logos needs to have basic intellectual and draftsmanship skills in addition to a sensitivity to the aesthetic elements of design.


Yang berarti, seorang perancang logo dan cap dagang yang sukses, perlu memiliki kepandaian dasar dan keterampilan dalam menggambar dalam hubungannya dengan kepekaan terhadap elemen estetika disain.



Pada bagian ini kami menyajikan secara ringkas elemen-elemen pembentuk logo, antara lain sebagai berikut :
GARIS
BENTUK
WARNA
TIPOGRAFI
GARIS
Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.

Pentingnya garis sebagai elemen senirupa, sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi senirupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis, Leang-leang di Sulawesi, Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai media komunikasi, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 - 10 SM) yang berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis sebagai pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.



SUASANA DALAM GARIS
Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk 'S', atau yang sering disebut 'line of beauty' maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut.
Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut kami saijkan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :
Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
Lengkung S : Grace, keanggunan.
Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
Spiral : Kelahiran atau generative forces.
Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.
Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen symbol. Penggunaan garis sebegai elemen symbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882 - 1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan symbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.

BENTUK
Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya.
Sebagai contoh adalah bila kita merancang logo armada angkatan bersenjata republik Tanzania misalnya, kurang lazim bila kita memilih bentuk keris atau mandau sebagai elemen penunjang dalam logo tersebut, karena bentuk keris dan mandau kurang atau bahkan tidak dikenal oleh rakyat Tanzania.

Dari contoh diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. Jadi seperti contoh masalah diatas, bentuk logo tersebut akan lebih efektif dan komunikatif bila ditujukan pada angkatan bersenjata Republik Indonesia, dan tidak dengan Republik Dominika karena mereka tidak memiliki frame of reference dan field of reference tentang keris atau mandau dalam ingatan mereka.



Berikut kami sajikan beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung.
Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.

Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan � Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana � Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari � Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin � Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan.
WARNA
Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut :
Warna menurut ilmu Fisika.
Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.

Warna menurut ilmu Bahan.
Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum.
Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.



Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :
Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.
Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.



TIPOGRAFI
Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah :
Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader's.
Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.



Berikut kami sajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :
Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

Sumber :
Murphy, John and Michael Rowe. How to Design Trademarks and Logos.
Ohio : North Light Book, 1998.
(Indra Darmawan)

Naskah adalah hasil kontribusi dari audience, isi di luar tanggung jawab komvis.com


Artikel ini diambil dari blog isengiseng.co.nr

Tips Design Logo


Memilih Desain Logo Terbaik


Sebuah perusahaan sudah pasti harus memilih dan memiliki desain logo terbaiknya yang tentu saja harus disesuaikan dengan image dari perusahaan atau produk yang dibawanya. Tentu saja hal ini pun tidak lepas dari pemikiran dan penanganan desain yang dikerjakan oleh desainer profesional (baik perseorangan maupun perusahaan). Desain logo yang baik tentu memerlukan waktu dan pengelolaan yang profesional (berkenaan dengan biaya dan deadline). Tidak salah kalau para desainer sepakat dengan istilah “desain baik = waktu baik = harga baik”, artinya desain yang baik tentu memerlukan waktu yang tidak diburu-buru dan harganya pun tidak murah.


Nah, kendati tidak saklek, di bawah ini ada beberapa tips bagaimana memilih desainer yang bisa mengerjakan logo secara profesional (untuk diri Anda sendiri maupun untuk perusahaan Anda):




  1. Desainer harus memahami dan mengerti cara membuat logo yang sesuai dengan image atau identitas perusahaan dan produk yang bersangkutan.

  2. Memiliki harga yang sesuai (bukan harga yang bersaing). Beberapa desainer kadang-kadang memang memberikan harga bersaing (baca: murah), tetapi hal ini tentu saja tidak sehat karena akan membunuh kesejahteraan para desainer secara keseluruhan. Mengenai hal ini: kepuasan klien harus terjamin!

  3. Revisi bisa diberikan secara gratis pada hasil akhir. Di sini, harus diperhatikan apakah desainer juga mempunyai tahap-tahap pengerjaan yang teratur seperti tahap kasar, tahap penghalusan, dan tahap akhir (beberapa desainer mempunyai istilah masing-masing untuk masalah ini).



Resep Rahasia Desain Logo



Setiap bisnis harus memiliki identitas. Logo boleh dibilang hanyalah nama yang mempunyai style, tetapi ia bisa membawa image akan produk dan perusahaan yang diwakilinya. Desain logo yang unik dapat membantu (bahkan mendongkrak) produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Desain logo adalah faktor utama yang akan terpampang ketika sebuah produk atau perusahaan akan dipromosikan secara massal. Logo yang unik (dan bagus) akan meningkatkan kredibilitas dan popularitas sebuah bisnis dengan baik di tengah kompetisi yang kian ketat. Memilih konsep yang benar untuk sebuah logo adalah poin pertama yang diperlukan untuk mendesain logo yang unik sesuai dengan misi, visi, dan kredibilitas sebuah produk atau perusahaan.

Nah, apa saja yang harus menjadi pertimbangan ketika akan mendesain logo yang berkualitas?




  1. Tipe logo, berkaitan dengan teks logo, simbol, dan kombinasi keduanya. Pemilihan font face yang tepat tentu saja akan menjadi penentu dari logo yang akan dibuat (contoh yang paling tepat adalah logo Cocacola). Begitu pula dengan simbol, simbol yang tepat sudah pasti akan membuat image perusahaan menjadi lebih baik lagi (contohnya adalah logo Nike). Kombinasi keduanya pun tentu akan memberikan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan berdiri sendiri-sendiri.

  2. Pemilihan warna. Memilih warna boleh dibilang gampang-gampang susah. Akan lebih baik bila Anda melibatkan beberapa orang dalam hal warna karena masukan dari mereka bisa amat berharga. Warna terbagi menjadi dua kategori, yaitu warna terang (semangat, energi, kreativitas, percaya diri, bahagia, optimis) dan warna pucat/buram (damai, harmonis, jujur, tenang, cantik, inspirasi). Selebih adalah warna putih (tidak bersalah atau steril) dan hitam (elegan atau jahat).

  3. Terakhir, keep it simple. Sederhanakan logo yang Anda pilih/buat. Desain yang terlalu kompleks dikhawatirkan akan membuat perhatian menjadi terpecah-belah dan tidak fokus. Pergunakan warna secara bijak (jangan terlalu banyak memakai warna). Kesederhanaan logo akan menunjukkan produk atau perusahaan Anda lebih otentik dan profesional.


Disarikan dari http://logosdesign.blogspot.com



TENTANG LOGO

Berasal dari kata logo, type ( Merriam-Webstet Dictionary ), merupakan sebuah huruf atau sebuah plat yang dicetakkan yang memiliki makna, yang biasa dipergunakan sebagai nama surat kabar atau lambang(1816). Logotype merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi perusahaan, produk, organisasi maupun institusi. Logotype merupakan lambang visual, yang memiliki bentuk yang berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan. Selain itu logotype biasanya menggunakan elemen bentuk yang memiliki filosofi khusus, misalnya lingkaran sebagai simbol persatuan, daun sebagai simbol pemerintahan,dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, logo mengalami deformasi bentuk mulai dari bentuk-bentuk logo yang rumit hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Pelbagai pilihan elemen-pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram maupun pictogram. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logotype, dengan hanya melihat logo seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.

Prinsip Dasar Dalam Mencipta Logo

Prinsip dasar dalam mencipta logo adalah : Eye catching, original, mudah diingat dan bermakna.
Setiap logo design dibuat artistik mempunyai makna tersembunyi dibalik bentuk dan warnanya.
Prinsip dasar dalam mencipta logo adalah : Eye catching, original, mudah diingat dan bermakna.
Setiap logo design dibuat artistik mempunyai makna tersembunyi dibalik bentuk dan warnanya.
Tetapi logo design tidak dibuat asal bentuk karena ada khaidah tertentu tentang
"bentuk dan warna" apa yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam sebuah logo.
Misalnya, kenapa bentuk bulat tidak dianjurkan untuk logo perusahaan konstruksi, dst.
Itu yang membuat proses mendesain logo tidak semudah yang dikira orang.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, logo hampir setiap hari kita temui. Seperti halnya pakaian, logo memiliki banyak rupa dan gaya. Baik dari segi bentuk, warna, tipografi maupun desainnya secara keseluruhan. Seperti pakaian pula, logo memiliki tren atau gaya yang cenderung berubah setiap periode tertentu. Berikut kami sajikan 15 tren desain logo terkini.

1. Tetesan Air
Gaya desain logo dengan bentuk visual tetesan air, biasanya terdiri dari dua atau lebih tetesan air yang bergabung menjadi satu menjadi tren gaya desain logo saat ini. Bentuk geometri logo Cingular adalah contoh yang patut mendapat acungan jempol. Gaya visual desain ini dapat dipergunakan untuk menampilkan kesan sains dan teknologi. Bentuk-bentuk tetesan air ini seringkali divisualkan secara flat, dan banyak juga yang menggunakan efek highlight untuk menambah kesan dimensinya.

2. Refinement
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, desain visual logo kembali ke gaya simplicity, ala Chermayeff & Geismar dimana sudah sejak dulu selalu menjadikan kesederhanaan sebagai ciri khas yang utama. Penggunaan lambang geometri yang mengandung makna, digabung dengan frase visual yang sederhana. Gaya desain ini, sebenarnya merupakan gaya desain yang dipelopori oleh firma desain kondang, Chermayeff & Geismar.

3. Pop
Melanjutkan gaya kembali ke masa lalu, gaya desain pop, yang menjadi corak desain yang merajai di era 60 dan 70-an menjadi gaya yang digunakan desainer masa kini, terutama untuk desain logo dengan target market anak muda. Gaya desain pop sangatlah kental dan amat mudah untuk dilihat dan dirasakan, lengkap dengan gaya font dan warna-warna yang nge-pop.

4. Spiral/Gelombang
Gaya desain yang seringkali dipakai adalah spiral, atau gelombang. Dengan visual seperti efek air yang diteteskan pada permukaan air sehingga tercipta gelombang, atauspiral yang digoreskan secara bebas seperti goresan crayon anak-anak menjadi gaya tersendiri. Gaya geometri seperti ini seringkali disebut dengan Vortex.

5. Animorphic
Penggunaan binatang sebagai elemen desain logo juga merupakan tren desain logo terkini. Mengambil sisi positif dari karakter binatang, lalu menjadikannya sebagai penunjang identitas korporat adalah strateginya. Penggunaan karakter binatang pada logo kebanyakan digunakan pada perusahaan kecil menengah, dan beberapa perusahaan yang termasuk dalam Fortune 500, seperti karakter ikan paus yang digunakan Pacific Life atau karakter rusa pada John Deere yang didesain ulang oleh Landor.

6. Canted
Salah satu gaya desain logo yang unik dan menjadi tren adalah penggunaan bentuk geometri yang tidak memiliki arti simbolis khusus, tetapi kemudian setelah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki arti simbolis khusus. Salah satunya adalah bentuk geometri canted atau bentuk-bentuk geometri yang membentuk formasi lingkaran atau bola.

7. Wajah Orang
Bila anda menggunakan Mac OS, maka setiap kali anda menyalakan komputer akan melihat logo Mac OS yang berupa wajah manusia. Bentuk grafis yang berupa wajah manusia, menjadi gaya terkini. Tujuan dari bentuk ini adalah untuk lebih mengesankan keakraban atau lebih bersahabat. Bisa pula merefleksikan interaktifitas. Meski gaya desain wajah sudah lama dipergunakan orang, namun dewasa ini penggunaannya lebih simpel, dan kaya akan deformasi bentuk.

8. Bayangan
Efek bayangan juga menjadi gaya yang amat banyak dipakai sebagai elemen penunjang desain logo. Efek yang dihasilkan adalah kesan ruang, gravitasi maupun kedalaman. Selain itu, efek bayangan juga digunakan untuk merepresentasikan simbol-simbol yang memiliki arti khusus.

9. Transparansi
Aturan klasik yang mengatakan bahwa untuk membuat desain logo yang baik haruslah dengan menggunakan warna yang solid kini tak lagi berlaku. Kini banyak logo yang menggunakan banyak warna dengan efek transparansi alias tidak solid. Sebagai contoh adalah kupu-kupu MSN. Karena efek tranparansi yang seperti layer ini, seringkali desain logo seperti ini memiliki gaya yang unik dan khas.

10. Warna Hijau
Tren gaya warna hijau seringkali disebut sebagai gaya yang literal dan metaphoral. Gaya desain dengan menggunakan warna hijau dapat kita lihat dari karya-karya Landor seperti logo BP misalnya. Contoh lain adalah Cargill, AMD dan Monsanto. Tren penggunaan warna hijau terlebih karena impresi terhadap lingkungan hidup merupakan hal yang yang inngin ditonjolkan. Ini terjadi terutama pada perusahaan industri tertentu, yang menginginkan kesan akrab lingkungan karena selama ini impresi khalayak terhadap industri tersebut cenderung negatif terhadap lingkungan. Tren ini kemudian berkembang tak hanya pada logo perusahaan industri, melainkan juga pada perusahaan-perusahaan publik lainnya.

11. Tanda Baca
Pada masa lalu, tanda baca merupakan tanda yang digunakan untuk menandai kata-kata dengan makna tertentu, yang bisa pula berarti sesuatu yang bermakna kurang baik. Sekarang, seiring perkembangan jaman, tanda baca tidak hanya memiliki fungsi sebagai penanda kalimat-kalimat tertentu, melainkan bisa menjadi ikon yang lengkap dengan fungsi arti yang disandangnya. Sebagai contoh tanda baca “@”. Hampir semua industri dotcom, menggunakannya sebagai elemen pada disain logonya. Tanda “@” sudah sangat sinonim dengan dotcom.

12. Label
Selanjutnya, gaya desain logo yang menjadi tren adalah gaya label. Disebut demikian karena secara visual biasanya gaya ini mengambil suatu bentuk tertentu sebagai obyeknya dengan tulisan didalamnya, mirip seperti label. Dengan kata lain, gambarnya mengatakan apa yang mereka lakukan, sedangkan tulisannya mengatakan siapakah mereka. Gaya seperti ini, cenderung sederhana dan sangat mudah dikenali.

13. Ikon Foto
Gaya yang satu ini bisa dibilang gaya yang unik. Dengan visualisai yang menggunakan foto obyek-obyek sederhana yang ada di sekitar kita, logo jenis ini bisa berbicara banyak. Selain terkesan unik, impresi yang ditimbulkannya bisa pula elegan, seperti halnya gaya logo lainnya.

14. Slinky
Dengan efek kurva geometri, gaya ini menjadi tren dalam desain logo saat ini. Bentuk kurva yang digunakannya seringkali berbentuk spirograph, yang menghasilkan kesan slinky, akurat dan hitek. Beberapa contoh adalah logo Energex, Okamoto dan Luxeon.

15. Garis
Gaya terakhir yang menjadi tren terkini adalah gaya yang hanya menggunakan outline garis. Secara visual, biasanya terdiri garis yang membentuk suatu gambar. Obyek gambar seperti ini sebetulnya sudah dipelopori Picasso dan Calder dalam karya lukisannya jauh sebelum desainer logo menggunakannya. Salah satu kekuatan dari logo bergaya garis adalah kekuatan artistik yang ditimbulkannya.

Beberapa logo saya mengikuti alur di atas. Mungkin saya sudah mengikuti aturan desain dan mengikuti tema yang diusung grup tersebut dalam perubahan logonya, tapi hehe….mungkin saya kurang mengikuti apa yang dimau para juri. Ataukah jurinya harus menambah informasi bagaimanakah desain logo seharusnya. Fuhh…hanya Allah yang tahu.

.:diolah dan disajikan kembali dari berbagai sumber:.

Menganalisa Logo Bisnis Secara Feng Shui

Banyak perusahaan yang sukses setelah mengganti logo bisnisnya. Contohnya, Bank BII, Bank Danamon, dan Bank BNI. Ada apa di balik logo? Bagaimana cara menganalisa logo bisnis Anda sendiri?

Fenomena apa yang ada di balik sebuah logo sehingga menganalisa logo menjadi begitu penting? Banyak perusahaan yang percaya bahwa logo adalah wajah perusahaan di masa sekarang sekaligus sebagai cerminan wajah yang termaktub di masa depan. Logo adalah perasaan dan pikiran sebuah institusi atau perusahaan. Dan karenanya harus senantiasa menyiratkan motivasi dasar sebuah perusahaan, yakni keberuntungan. Logo dianggap menyiratkan keberuntungan bila unsur-unsurnya sesuai dengan Feng Shui (kan yu) atau Hong Shui.

CARA MENGANALISA LOGO Dalam sebuah logo, ada beberapa hal yang perlu dianalisa atau diperhitungkan secara Feng Shui. Yakni:

Bentuk Logo Secara umum, ada lima bentuk yang sering digunakan dalam sebuah logo atau merk dagang. Yakni, bentuk segi empat, segi tiga, lingkaran, bentuk memanjang, dan bentuk zig-zag.
Dalam Feng Shui, penggabungan dua atau lebih bentuk-bentuk tersebut haruslah dengan perhitungan yang matang. Penggabungan atau kombinasi yang salah hanya akan membawa hasil yang merugikan. Misalnya, bila bentuk lingkaran dipadukan dengan bentuk segi tiga. Kombinasi ini dianggap merugikan karena bentuk lingkaran mewakili unsur emas sementara bentuk segi tiga mewakili unsur api.
Hasil yang menguntungkan akan diperoleh bila lingkaran tersebut dipadukan dengan bentuk segi empat. Unsur emas (lingkaran) dan tanah (segi empat) merupakan salah satu kombinasi bentuk yang menguntungkan.

Warna Logo Warna merupakan elemen penting dalam sebuh logo atau merk dagang. Selain menambah keseimbangan, warna juga bisa mewakili suatu makna yang ingin diungkapjelaskan. Juga sangat bermanfaat ditinjau dari aspek artistik.
Dalam Feng Shui, ada warna-warna tertentu yang tidak cocok ditinjau dari tipe bisnis. Misalnya, warna hijau unsur kayu) tidak cocok untuk lembaga-lembaga keuangan, bank, saham, dan pialang sekuritas. Warna yang cocok adalah warna kuning atau kekuningan (unsur tanah).
Warna terkadang juga digunakan untuk menyiratkan falsafah atau cita-cita pemilik logo atau merek dagang. Misalnya, warna merah menyiratkan falsafah kegembiraan dan keberuntungan. Warna biru menyiratkan sprritualisme dan berkah.
Dari segi perpaduan, ada warna-warna tertentu yang tidak bisa dipadukan karena dianggap merugikan. Misalnya, warna merah (unsur api) dan hitam (unsur air). Atau putih ( unsur emas) dan hijau (unsur kayu).Selain itu, perpaduan warna haruslah senantiasa seimbang dalam kandungan yin(warna-warna lembut) dan yang(warna-warna hangat).

Huruf Logo Huruf seringkali merupakan bagian dari logo atau merek dagang. Dalam Feng Shui, penggunaan huruf sangatlah ditentukan oleh dua pertimbangan. Yakni, pertimbangan keseimbangan dan pertimbangan kecocokan.
Dalam pertimbangan keseimbangan, setiap huruf digolongkan dalam kategori yin dan yang. Untuk mencapai keseimbangan yang menguntungkan, kombinasi huruf ( inisial atau huruf penuh) haruslah mengandung unsur yin dan yang dalam porsi yang sama.Misalnya, huruf 'A' akan seimbang bila dipasangkan dengan huruf 'C'. Huruf 'A' tergolong yin dan huruf 'C' tergolong yang. Huruf 't' cocok bila dipasangkan dengan huruf 'K', 'L', 'O', atau 'S' karena huruf 't' tergolong yin dan huruf 'K', 'L', 'O' serta 'S' tergolong yang.
Dari segi perpaduan unsur, setiap huruf digolongkan dalam lima unsur. Yakni, unsur emas, kayu, air, api, dan tanah. Karenanya, kombinasi huruf haruslah sesuai dengan kelima unsur tersebut. Misalnya, huruf 'b', 'f', 'h', 'm', 'p' (unsur air )cocok bila dipadukan dengan huruf 'c', 'q', 'r', 's', 'x', 'z' (unsur emas) dan 'a', 'w', 'y', 'o', 'I', 'u', 'v' (unsur tanah). Dari tipe bisnis, penggunaan huruf juga harus sesuai dengan tipe bisnis tertentu. Misalnya, bisnis yang berhubungan dengan makanan/minuman cocok bila menggunakan huruf 'D', 'J', 'L', 'N', 'T', atau 'Z' sebagai huruf penuh atau bagian dari inisial inisial nama.

Angka Logo Sama halnya dengan huruf, angka yang biasanya merupakan bagian dari suatu logo atau merk dagang tidak terlepas dari prinsip-prinsip Feng Shui.
Ada angka-angka tertentu yang sebaiknya tidak digunakan oleh tipe bisnis tertentu bila ingin hasil yang menguntungkan. Misalnya, angka '9', '6', '7', dan '5' sebaiknya tidak digunakan oleh usaha yang berhubungan dengan agrobisnis, studio seni, dan studio desain. Angka yang cocok adalah angka '8'. Angka-angka juga dikategorikan dalam lima unsur. Yakni, unsur api, tanah, emas, kayu, dan air. Penggabungan dua angka atau lebih harus memperhitungkan unsur-unsur tersebut. Angka '5' dan '6', misalnya, tidak bisa dikombinasikan karena angka '5' adalah unsur tanah, dan '6' adalah unsur air. Begitu pun dengan angka '7' (unsur api) dan '9' (unsur emas).

Ukuran Logo Perbandingan ukuran penempatan logo dalam media (kartu nama, kop surat, dan sebagainya) juga tidak terlepas dari prinsip-prinsip Feng Shui. Dalam Feng Shui, perbandingan ukuran yang menguntungkan haruslah mengandung unsur yin dan yang. Ukuran 86 X 69 cm, misalnya, dianggap tepat karena '86' mewakili unsur yin dan '69' mewakili unsur 'yang. Ukuran 86 X 62 cm bukanlah ukuran yang menguntungkan karena baik '86' maupun '62' sama-sama mewakili unsur yin.

Simbol Logo Simbol (tanaman, hewan, fenomena alam, bentuk geometri, dan lain-lain) juga sering dijadikan bagian dari sebuah logo.
Dalam Feng Shui, setiap simbol mewakili makna tertentu. Misalnya, simbol riak air mewakili makna kekayaan. Simbol burung elang mewakili makna kekuatan. Pemakaian simbol haruslah memperhitungkan falsafah dan visi perusahaan. Kesalahan pemakaian simbol hanya akan membawa hasil yang merugikan.


Syarat Logo/Merk Dagang yang Baik dan Menguntungkan :

* Sesuai dengan prinsip-prinsip Feng Shui dalam hal bentuk, warna, kombinasi huruf, angka, simbol, dan ukuran.
* Mewakili citra serta mencerminkan aktivitas dan fungsi yang dilogokan. Logo harus mencerminkan citra positif dengan cara memaksimalkan pesan-pesan yang menguntungkan dalam bentuk lambang dan gambar.
* Sederhana dengan elemen yang seminimal mungkin. Menurut pakar komunikasi visual, mata manusia memiliki kemampuan yang menyerap hanya dalam jumlah terbatas elemen-elemen yang tidak saling berhubungan. Jika dihadapkan pada terlalu banyak elemen, mata manusia akan sulit mengerti dan menolak imajinasi yang diciptakan.
* Orisinal. Sebuah logo haruslah asli dan orisinal, tidak sama atau terlihat sama dengan logo lain yang sudah pernah ada. Karena itu, sebuah logo haruslah didesain dengan hati-hati dengan meneliti referensi logo lain yang sudah ada.
* Mengandung nilai-nilai artistik. Seorang desainer logo harus berusaha keras untuk memberi ekspresi penuh pada desain yang diciptkannya agar dapat memproduksi logo yang efektif dan enak dipandang. Ukuran, bentuk, warna, dan mudahnya logo dibaca harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk mencapai keanggunan dan keindahan.